ANTARANEWS. sampah Lingkungan menjadi permasalahan serius di Jakarta. Bahkan menurut WHO buruknya kualitas lingkungan menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi udara terburuk ketiga di dunia setelah Meksiko dan Thailand.
“Lingkungan yang bersih merupakan harga mati yang harus segera diciptakan. Agar predikat Jakarta sebagai kota nomor tiga terjorok di dunia hilang,” kata Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Ahmad Haryadi, akhir pekan lalu, seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Upaya pemulihan kualitas lingkungan Jakarta menjadi bahasan utama dalam pertemuan yang diselenggarakan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Dewan Pakar Lingkungan, Jumat, 9 Oktober lalu.
Sebagai simbol negara, Jakarta harus mengutamakan pengelolaan lingkungan hidup. “Permasalahan tersebut adalah masalah bersama. Untuk itu, masyarakat diharapkan tidak membuang sampah sembarang dan mencintai lingkungan,” kata Ahmad.
Ketua BPLHD DKI Jakarta, Peni Susanti, mengatakan, demi menciptakan lingkungan yang bersih, masyarakat akan diajak menyukseskan program one man one tree one biopori. Setiap warga diajak menanam satu pohon di pekarangan rumahnya. Masyarakat juga diajak membuat lubang biopori yang dinilai efektif untuk mengurangi dampak banjir.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Jakarta, Ubaidillah, medio September 2009, mengatakan, penyumbang polutan terbesar adalah sektor transportasi yang mencapai 70 persen. Polutan dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor yang jumlahnya mencapai jutaan unit di Ibu Kota.
Selain kampanye one man one tree one biopori, menekan penggunaan kendaraan pribadi yang kian tak terkendali juga merupakan salah satu cara efektif untuk menekan tingkat polusi udara. Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menyediakan angkutan massal yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendaknya juga segera memenuhi aturan minimal ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta sebesar 13,94 persen dari luas Jakarta. Jakarta saat ini baru memiliki sekitar 9 persen RTH. Padahal idealnya RTH seluas 30 persen. RTH sangat diperlukan untuk menyerap polutan demi peningkatan kualitas udara.
sumber:ANTARANEWS.com
Artikel Yang Berhubungan
- Ada UFO di Jakarta Gan!!!! NO SOTO!!
- Foto Justin Bieber Ngamen di Pinggir Jalan Saat Usia 13 Tahun
- Beginilah Tampilan Facebook Bila Sudah Ada dari 20 Tahun Lalu
- Foto-Foto Alam Terindah Di Dunia
- Tangis Kehidupan Indian Amazon
- Cinta Ibu Cegah Penyakit Anak
- 40 ARTI BAHASA GAUL DI FACEBOOK
- 10 Pistol Terbaik Yang Pernah Diproduksi
- Batu Ukiran Berusia 10 Ribu Tahun Ditemukan di Timor Timur
- Garis Batas Antar Negara Paling Indah Di Dunia
- Foto Momen Langka Saat Patung Liberty Disambar Petir
- Andre Taulani Siap Tinggalkan OVJ, Jikalau….
- Badai Matahari 2013, Telekomunikasi Lumpuh
- ML Di Dalam Mobil Jadi Pilihan
- Andrew Garfield, Bintang Baru Dalam Spiderman 4
- Kisah Mantan Miliyader Yang Kini Jadi Penjual Siomay
- Ternyata Suamiku Perempuan
- Sword of Damascus: Pedang Paling Tajam di Dunia
- Demi Menyambung Hidup, Pria Ini Makan Tikus
- Inilah Kerjaan Polwan Saat Sedang Santai
- Wanita 50 Tahun Operasi Agar Mirip Putrinya
- Saksi Hot Dua Cewek Di Tempat Umum
- 99 Ciri ABG Zaman Sekarang
- Pelayan-Pelayan Cafe yang Seksi di Kuala Lumpur
- 4 Artis Yang Mungkin Menginspirasi Penyamaran Gayus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar