Hanya karena keinginan yang begitu keras untuk merubah kelaminnya menjadi seorang wanita seorang transseksual yang merasa frustasi tidak kunjung berubah kelamin selama 8 tahun akhirnya berbuat nekat dengan memotong alat kelamin pria yang dimilikinya. Berbekal sebungkus obat anastesi (anti rasa sakit/bius) yang diperolehnya entah darai mana pria yang berusia 28 tahun bernama Zhang Heng tersebut memotong penis dan buah zakar yang dimilikinya hingga hilang terpenggal
Nekat memotong kelaminnya karena ngebet jadi wanita
Namun apa gerangan yang terjadi? hasil perbuatan coba-cobanya tadi membuat Zhang yag berasal dari Changsia Propinsi Hunan di Cina Selatan mengalami pendarahan hebat. Akhirnya hal tersebut diketahui sang ibu, dan membuat kepanikan bukan kepalang hingga segera ditelpon mobil ambulan untuk membawanya ke Rumah Sakit terdekat.
Zhang terbaring dirumah sakit dan menolak diobati melainkan meminta dokter segera merubah kelaminnya
Harian What’s On Xiament yang dikutip ruanghati.com menyebutkan setelah sampai di Rumah Sakit dan ditangani tim medis, akhirnya tim medis pun berencanan menjahit kembali penis yang terpotong agar bisa kembali seperti sedia kala. namun apa yang terjadi? Hal tersebut membuat Zhang berteriak menolak keras dan malahan meminta dengan sangat dilakukan operasi kelamin menjadi kelamin wanita.
Bagi Zhang lebih baik mati baginya kalau tetap menjadi pria, yang ada dibenaknya hanya ada satu kalimat mati atau menjadi wanita
Kejadian yang terjadi tanggal 16 maret 2010 lalu membuat ibu Zhang prihatin, dan meminta anaknya melakukan operasi ganti kelamin setelah memiliki keturunan alias anak. Namun apa tanggapan anaknya Zhang, iapun serta merta berkata “aku lebih baik mati apabila tidak ganti kelamin” .
Aneh sekaligus membuat prihatin mendengarnya, bukankah manusia sudah sedemikian rupa diciptakan Tuhan dengan keadaan yang sesempurna mungkin, mengapa kita seringkali tidak merasa cukup dan bersyukur menerima kondisi yang kita terima, bahkan sering memaksakan diri yang berujung pada mempersulit kita sendiri dimasa masa mendatang. Yang lebih ironis lagi sekarang banyak jurus dan pembenaran dikeluarkan untuk mendukung perilaku yang sebenarnya keliru ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan petunjuknya bagi kita bersama. (RHB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar