Meski metropolitan, Berlin masih menyediakan sarana transportasi bertenaga manusia. Jika di Jakarta becak diuberuber supaya keluar dari jalur protokol, becak Berlin yang dinamai “velotaxi” ini bebas narik penumpang di mana saja.
Cuman jangan bayangkan becak Berlin ini butut-butut seperti umumnya becak di negeri kita. Velotaxi ini alat angkut berdesain modern dengan kemasan cukup trendi. Tak seperti becak di sini yang pengemudinya di belakang, sopir velotaxi duduk di depan penumpang.
Sekilas seperti bajaj, tapi digenjot pakai kaki. Sewaktu melintas di Potsdamer Platz, saya lihat ada velotaxi melaju pelan ke arah pusat perbelanjaan Kurfuerstendamm. Tukang taksinya rapi, tak berseragam, pakai celana pendek, dan sepatu kets.
Mungkin karena musim panas, mereka tampak santai dan ikut menikmati cuaca cerah Berlin. Deskripsi alat angkut yang dioperasikan Velotaxi GmBH ini kabinnya seperti cangkang telur. Warna umumnya oranye kuning.
Tidak ada pintu, dan antara kursi pengemudi cuma disekat kain kanvas rendah. Kabin penumpang terbatas untuk dua orang saja. Seperti taksi, becak Berlin ini juga punya nomor yang dipasang di atap kabin depan di atas sopir.
Di Platz de Republik di mana berlokasi Reichstag, gedung parlemen Jerman (Bundestag) yang tersohor juga mangkal sejumlah velotaxi. Karena dikelola manajemen modern, becakbecak Berlin ini jelas operasinya.
Tukang becak Berlin ini pun bisa meraup penghasilan besar. Tarifnya pun tak sembarangan plus fasilitas guide dari sang tukang becaknya. Ada dua rute yang dikantongi velotaxi ini, reguler dan rute turis.
Minimal kita harus mengeluarkan ongkos 5 euro (kira-kira Rp 60 ribu), untuk rute paling pendek yaitu satu (1) kilometer. Si tukang becak takkan secuilpun mendongeng tentang kiri kanan jalan yang kita lewati.
Kalau ingin lebih jauh lagi, tarif dihitung kelipatan per kilometer. Untuk rute turis ada tarif tetap 15 euro (kira-kira Rp 180 ribu) plus cuap-cuap dari si tukang becak Berlin. Misal, rute dari Tiergarten ke Brandenburger Tor, tarifnya fixed 15 euro.
Velotaxi GmBH didirikan Ludger Matuzewski kira-kira 10 tahun lalu. Di Berlin sendiri ada sekitar 40 unit velotaxi. Dan semua taksi becak itu laku keras oleh pemasang iklan.
Berliner Pilsner, Berliner Beer, Puma, Nike, Esprit, Diesel, Mastercard, T-Mobile, dan Langnese adalah sederet perusahaan kakap yang memajang iklan produknya di bodi velotaxi. Tarif pasang iklannya terhitung tak murah.
Velotaxi GmbH mematok tarif 1.800 euro (kira-kira Rp 21,5 juta) per bulan per becak. Dengan pemasukan segitu, jelas pendapatan dari penumpang tak lebih bonus untuk para tukang genjot becaknya.
Di halaman Reichatg misalnya, saya lihat si tukang becak malah santai baca buku di velotaxinya menunggu penumpang datang. Jam edar becak Berlin ini 8 jam sehari. Dapat atau tidak penumpang, sedikit atau banya pendapatan, setelah 8 jam harus parkir.
Ini terkait kontrak Velotaxi GmBH dengan pemasang iklan yang tahunya selama 8 jam sehari becak bergambar iklan produk perusahaan itu mejeng di tempat-tempat terbuka strategis di Berlin.
Mau tahu berapa pendapatan tukang becak Berlin? Umumnya ratarata sehari bisa dapat 80-100 euro (Rp 1 juta) setelah dipotong ongkos sewa becak sebesar 5 euro.&background
1 komentar:
unik bgt becaknya, weh..pendapatan 'tukang becak'nya jg 'unik'.....
Posting Komentar