Seorang pria yang tanpa sengaja berada di tengah kobaran api saat dia menggunakan bensin untuk menyalakan api unggun diselamatkan anak remajanya dengan sebotol coca cola.
Pria itu terselamatkan ketika putranya Nicholas (15 tahun), menguncang-guncang sebuah botol coca cola berisi dua liter, mengarahkan mulut botol kepadanya lalu membuka tutupnya. Remaja itu menggunakan kekuatan letusan soda dari botol coca cola itu untuk memadamkan api. Hebatnya, api pun padam!

Pria itu, ayah dua anak dari Mullion, dekat Helston, Cornwall, Inggris, dilarikan ke unit luka bakar terdekat di mana ia dirawat karena luka-lukanya dan dilaporkan, ia akan membutuhkan transplantasi kulit. Para dokter mengatakan, putranya yang berpikir cepat telah menyelamatkan hidupnya. Menurut para dokter, luka-lukanya akan berakibat fatal jika api itu tidak berhasil dipadamkan.

Nicholas, sebagaimana dikutip Telegraph, Kamis (22/4), mengatakan, “Dia mulai berguling-gulingan di lantai, tapi karena dalam posisi sulit, cara itu tidak benar-benar memadamkan api. Meni berikutnya ia berlari ke arah saya dan berteriak ‘Tolong!’ Sepenuhnya karena insting dan saya mengambil sebuah botol coca cola dua liter yang tergeletak di dekat saya, lalu menguncangnya, dan menyemprotkannya untuk memadamkan api.”

Insiden itu terjadi hari Minggu lalu ketika Nicholas dan ayahnya, Wythe, membersihkan sepetak semak berduri dan rumput liar di kebun mereka, lalu membuat sebuah api unggun. Ketika api unggun itu tidak juga menyala, Wythe menuangkan bensin pada api itu, yang kemudian berkobar dan melalap tubuhnya.

Wythe dilarikan ke Rumah Sakit Cornwall Barat di Penzance oleh istrinya Anita, sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Frenchay di Bristol, di mana ia dirawat karena luka-luka bakarnya. Wythe mengatakan, keluarganya sangat bangga pada putranya. Kata Wythe, “Dia anak berkepala dingin. Tanpa Nicholas itu akan menjadi lebih buruk. Saya benar-benar beruntung. Kita semua mengetahui, sangat berbahaya melemparkan sesuatu ke dalam api. Anda bisa beruntung kalau angin bertiup ke arah yang benar, atau tidak beruntung seperti diri saya.”

sumber: kompas.com